RIAUMANDIRI.CO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan tantangan yang dihadapi saat ini sangat berat. Semua negara di seluruh dunia sedang menghadapi ujian berupa krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19 belum sepenuhnya pulih.
"Di tengah perekonomian dunia belum sepenuhnya bangkit, tiba-tiba meletus perang di Ukraina sehingga krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan tidak terhindarkan lagi," kata Presiden Jokowi dalam pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-77 Kemerdekaan Indonesia, dalam Sidang Tahun 2022, di Gedung Nusantara, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022).
Kondisi global yang terjadi saat ini menyebakan 107 negara terdampak krisis. Bahkan Presiden Jokowi menyebut sebagian di antara negara itu diperkirakan jatuh bangkrut. Kemudian diperkirakan 553 juta jiwa terancam kemiskinan ekstrem, dan 345 juta jiwa terancam kekurangan pangan dan kelaparan.
"Ujian ini tidak mudah bagi dunia dan juga tidak mudah bagi Indonesia. Semua ini harus kita hadapi dengan kehati-hatian dan dengan kewaspadaan. Namun, di tengah tantangan yang berat, kita patut bersyukur, Indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global ini," kata Jokowi.
Presiden Jokowi mengatakan Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19. Termasuk lima besar negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia, dengan 432 juta dosis vaksin telah disuntikkan.
Inflasi juga berhasil dikendalikan di kisaran 4,9%. Angka ini jauh di bawah rata-rata inflasi ASEAN yang berada di sekitar 7%. Jauh di bawah inflasi negara- negara maju yang berada di sekitar 9%.
Bahkan, sampai pertengahan tahun 2022 ini, APBN juga surplus Rp106 triliun. Oleh karena itu, Pemerintah mampu memberikan subsidi BBM, LPG, dan Listrik, sebesar Rp502 triliun di tahun 2022 ini, agar harga BBM di masyarakat tidak melambung tinggi.
Selain itu, ekonomi berhasil tumbuh positif di 5,44% pada kuartal II tahun 2022. Neraca perdagangan juga surplus selama 27 bulan berturut-turut, dan di semester I tahun 2022 ini surplusnya sekitar Rp364 triliun.
"Capaian tersebut patut kita syukuri. Fundamental ekonomi Indonesia tetap sangat baik di tengah perekonomian dunia yang sedang bergolak. Di satu sisi, kita memang harus tetap waspada dan harus tetap hati- hati. Namun di sisi lain, agenda-agenda besar bangsa harus kita lanjutkan untuk meraih Indonesia Maju," kata Presiden Jokowi. (*)